Agama kebahagiaan dan ketenangan

Agama kebahagiaan dan ketenangan

Dahulu, pernah saya bertanya kepada diriku; “Apa gerangan yang menyebabkan orang-orang muslim selalu saja merasakan ketenangan dan kebahagiaan hidup meski lilitan ekonomi dan keterbelakangan hidup yang meliputinya ?. Sebaliknya, mengapa orang-orang swedia selalu saja diliputi kegundahan dan perasaan sempit, ditengah-tengah kemegahan hidup dan kemajuan teknologi yang hadir bersama mereka ?!. Bahkan di negaraku pun, Swis, saya merasakan hal yang sama dengan keadaan yang telah saya rasakan sendiri di Swedia. Padahal tingkat kemapanan hidup di Swis dan kemajuan teknologi sangatlah pesat !!. Menyadari hal itu, saya terpanggil untuk lebih dalam mempelajari agama-agama timur tengah. Saya pun mulai dengan mempelajari agama hindu. Namun saya tidak merasa puas dan cocok dengan agama itu. Hingga pada akhirnya saya mempelajari Islam. Ketertarikanku mempelajari Islam semakin besar ketika mengetahui bahwa ternyata agama ini tidak bertolakbelakang dengan agama-agama lainnya. Justru ajaran agama ini melingkupi dan melengkapi ajaran-ajaran agama lainnya. Agama ini adalah penutup sekalian agama. Dan kesadaran ini semakin tumbuh menghiasi relung hatiku hingga terpatri kokoh, seiring dengan semakin banyaknya referensi bacaanku tentang agama ini.”.