Satu Istri.. apa cukup?!

 Satu Istri.. apa cukup?!

Satu Istri.. apa cukup?!

Meskipun Rasyid datang pada waktu yang telah disepakati, ia melihat Michael sudah menunggu di mejanya, dia juga sudah menyiapkan minuman sambutan untuknya.. Rasyid pun mendatanginnya dan duduk di atas kursi.

Michael : saya sudah menyiapkan minuman yang anda inginkan, teh dengan jeruk.. saya pikir anda akan minum ini seterusnya.

Rasyid : sambutan menarik, meskipun saya lebih menyukai minuman ini, saya juga menyukai berbagai macam minuman dan suka mengganti-gantinya, bahkan hingga pilihan yang tidak begitu saya sukai.. saya kira ini adalah tabiat manusia pada umumnya.

Michael : saya setuju dengan anda, tapi biar kita tinggalkan saja itu, dan membuka bahan pembicaraan baru.. maaf!.. kamu saya pesankan minuman lain?

Raysid : tidak tidak, terima kasih.. kayaknya anda begitu semangat untuk diskusi ini !

Michael : bukan begitu. Saya hanya khawatir adanya ketidak sengajaan yang membawa kita pada pembahasan lain seperti di pertemuan sebelumnya.

Rasyid : kalau begitu silahkan.

Michael : seperti yang telah saya katakan kepada anda di pertemuan sebelumnya tentang topik yang ingin saya bicarakan itu, saya yakin anda pasti akan sependapat denganku, karena sepengetahuan saya perselisihan dalam hal ini, telah menjadi topik hangatdi kalangan komunitas muslim.

Rasyid : bagus sekali, saya tidak suka perselisihan, adapun bentuk perdebatan saya dengan anda itu tiada lain hanya untuk mencapai kepuasan bersama, atau saling memahami persepsi masing-masing.. jadi topiknya apa akan kita bincangkan?

Michael : lebih ringkasnya begini : saya meyakini ikatan pernikahan itu ialah harus membahagiakan satu sama lain, untuk lebih jelasnya : saya beranggapan bahwa aturan poligami yang dibolehkan islam itu merupakan bentuk kelaliman terhadap perempuan. Tidak kah kamu sependapat denganku kali ini ?!

Rasyid : perempuan mana yang anda maksud ?

Michael(dengan kagetnya) : ya perempuan lah! Istri !.. memang ada perempuan lain dalam konteks ini?!

Rasyid: seperti yang telah disepakati sebelumnya, bahwa pembahasan yang benar dalam setiap permasalahan itu seharusnya berada pada kerangka yang kompleks dan menjadikan masalah lebih sistematis serta bisa dilihat dari sudut pandang yang berbeda.

Michael : betul, tapi apa kaitannya dengan tema kita ini?

Rasyid : Kaitannya ialah, ketika kita membahas masalah ini, sebaiknya kita melihat dulu tugas dan fungsi wanita dengan kodratnya sebagai wanita, maksudnya seluruh wanita, kemudian barulah melihat dampaknya di mayarakat. apalagi kaum laki-laki sudah pasti memiliki perbedaan yang jelas dengan kaum wanita

Michael(memotong): ha.. kita sudah sampai kepada titik awal ketidakadilan yang dikatakan bahwa ini adalah realita yang berlaku pada perempuan di masyarakat kalian. Perbedaan lelaki dan perempuan!.. perbedaan yang kalian asumsikan itu sebagai nilai ketimuran, dengan tujuan mengeksploitasi wanita dan kemudian bersenang-senang dengan mereka.. perbedaan apa ini?! Mengapa perempuan tidak berhak menikah lebih banyak daripada pria?! Tidak kah itu menandakan bahwa kaum laki-laki di kalangan muslim memiliki nafsu birahi yang cukup tinggi ?!

Rasyid : santai kawan, kamu telah membombardir saya dengan banyak pertanyaan yang dapat menutup diskusi kita, karena hal tersebut tidak bisa dibahas sekali jalan.. semuanya itu mari kita diskusikan. Namun sebelumnya, mari kita buka simpul permasalahan ini satu-persatu , dan kita mulai dari hal yang paling memancing emosional kamu: tidakkah kamu meyakini adanya perbedaan antara pria dan wanita?

Michael : perbedaan apa?

Rasyid : pertama.. perbedaan biologis, antara pria dan wanita secara fisik!

Michael: tentu banyak sekali terdapat perbedaan secara biologis, tapi apa hubungannya dengan topik kita ini?!

Rasyid : saya tidak akan berbicara dari aspek agama yang tidak mudah diterima dan diyakini. akan tetapi saya akan berbicara sesuai logika dan ilmu pengtahuan yang anda pernah jelaskan bahwa itulah keyakinan anda, coba dengar wahai kawanku :

Studi ilmiah baru-baru ini membuktikan bahwa reaksi kasih sayang seorang pria berbeda dengan wanita; hal ini mendorong sejumlah lembaga ilmiah untuk menelitinya secara intensif antara perbedaan rasa cinta pria dan wanita, para Ilmuan menuai hasil yang luar biasa yang menunjukkan gen lelaki mendorongnya untuk melakukan banyak hubungan seksual, sedangkan wanita terdorong untuk lebih normal dan tidak berganti-ganti dalam berhugungan intim., praktisnya ilmu modern telah menetapkan seorang pria mampu mencintai lebih dari satu wanita, tanpa membedakan satu sama lain.

berdasarkan keterangan CNN yang diperoleh dari seorang psikologi di Utah State University AS, Dr. Lisa Diamond, beliau menyatakan bahwa terdapat fakta biologis yang menunjukkan bahwa banyaknya hubungan seksual yang dilakukan seorang pria adalah hal yang tumbuh secara naluri berdasarkan struktur organ tubuhnya.

Para peneliti di Oxford University UK mengindikasikan, pada studi mereka tahun 2007 bahwa wanita itu betolak belakang dengan pria, fokus mereka lebih banyak pada diri atau dengan anak-anak mereka dikarenakan hormon aloxtosen yang menjadikannya sangat dekat terhadap anak-anak.

penelitian terbaru menunjukkan bahwa organ-organ tertentu pada otak pria, lebih besar daripada otak wanita, barangkali besarnya perbedaan otak pria dan wanita ini, dikarenakan lelaki memiliki wilayah tangung jawab lebih besar yang berbanding dua kali lipat dari pada wanita.

Apakah sekarang kamu sudah yakin wahai kawanku, bahwa realitanya perbedaan-perbedaan ini memiliki pengaruh yang signifikan?!

Michale : jika informasi ini benar tentu saja akan berpengaruh.

Rasyid : jadi, apa yang anda sebut (seksualitas) pria dan kecendrungannya pada banyak wanita itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan islam atau msyarakat timur.. saya mau bertanya, tolong dijawab dengan benar dan jujur: berapa banyak teman atau kerabat anda yang tidak suka pada banyak wanita? Bukan kamu yang saya maksud.

Michael : meskipun yang kamu maksudkan itu saya, maka hal ini sudah menjadi rahasia umum bagi kami dan masyarakat umunya.. tapi hubungan tersebut tidak dalam ikatan pernikahan

Rasyid : terus mengapa kamu juga mencela kami, sedangkan hal tersebut juga terjadi di masyarakat kalian, tapi ada benang merah antara realitas antara kedua kultur masyarakat islam dan masyarakat barat, akan saya jelaskan.

Saya ingin menambahkan lagi : sebenarnya sistem poligami yang ada dalam islam bukanlah perkara baru, poligami telah dikenal di peradapan kuno secara keseluruhan, dan batas istri seorang pria tidaklah dibatasi, seperti yang terjadi di seluruh agama-agama samawi pada umumnya, dalam agama yahudi poligami dibolehkan sampai pada abad pertengahan ketika Gerson Ashkenazi mengumumkan titah (960-1040 M) pelarangannya, adapun gereja nasrani tidak ada larangan kecuali pada abad ke tujuh belas. Hingga sekarang masih banyak gereja yang membolehkannya, contohnya komunitas Mormon.

Michael : terus, itukan sistem poligami yang berlaku di zaman dahulu, adapun sekarang manusia sudah modern peradaban pun sudah maju.

Rasyid : kemajuan dan meningginya sebuah peradaban bukanlah hal yang bertentangan dengan fitrah manusia dengan tidak merespon dan menafikan kebutuhan mereka. Tidak masuk akal bila dikatakan : orang di zaman kuno memakan daging yang dipanggang atau mengenakan baju yang berasal dari bulu domba, lantas dikatakan primitif dan terkebelakang.. yang lebih logis adalah: majunya peradaban manusia di zaman sekarang, bisa saja mengembangkan bisnis ini agar lebih responsif untuk kebutuhann dan lebih menjamin kemaslahatan orang banyak.. subtansi inilah yang dibawa oleh ajaran Islam.

Michael : bagaimana bisa?

Rasyid : kamu tadi bilang, bahwa praktek gonta ganti pasangan di luar ikatan pernikahan merupakan hal yang biasa di barat, kalau begitu ini adalah bentuk ketidak adilan bagi perempuan dan kerusakan di mata masyarakat. Karena hal itu merupakan hubugan yang menunjukkan ketidakstabilan psikis dan tidak ada jaminan hak-hak pribadi serta tidak dapat membangun masyarakat yang sehat. Apabila sistem poligami yang ada di zaman dahulu dimana tidak ada norma yang mengaturnya, maka dalam hal ini islam datang dan berlaku adil terhadap wanita disaat memenuhi kebutuhannya dan menjadikannya pasangan yang legal dalam ikatan pernikahan sebagai jaminan terbesar di antara faktor-faktor suksesnya kehidupan komunitas terkecil dalam ruang lingkup sosial, yang saya maksudkan adalah keluarga.

Oleh karena itu Agama Islam telah menjamin hak-hak dan kebutuhan wanita. Serta menjaga keseimbangan antara menahan syahwat lelaki dan melepaskannya. Semua hal itu berada dalam ruang lingkup terkecil pada tatanan sosial, yang telah porak- poranda di negara kalian, yaitu keluarga

Michael : akan tetapi statistik ilmiah mengatakan bahwa tingkat rata-rata antara kelahiran lelaki dan perumpuan hampir sama, dan apabila kita mempraktekkan sistem poligami maka akan ada sebahagian pria yang tidak mendapat pasangan, hal ini juga bisa menjadi perkara yang membahayakan.

Rasyid : apabila data statistik ilmiah menunjukkan demikian, maka ia juga menunjukkan bahsa usia rata-rata umur wanita lebih tinggi dari pada pria. di barat pria hidup dengan usia rata-rata 7 tahun lebih sedikit dari pada wanita, perbedaan ini terus bertambah pada abad yang lalu, sebagai contoh : di Jerman usia rata-rata wanita dapat mencapai 80 tahun sedangkan pria usia rata-ratanya mencapai hingga 70 tahun , perbedaan ini berlaku selama dua tahun di tahun 1900 M.

Seorang Ahli “Danial Kruger” dari Michigan University di AS, mengatakan: kebanyakan Negara-negara di dunia ini, umur pria lebih sedikit daripada wanita.. kemudian “Kruger” menambahkan : salah satu sebab perbedaan ini:yaitu adanya perbedaan antara hormon lelaki dan perempuan, ; hormon lelaki gennya lebih cepat yang menyebabkan timbulnya penyakit di jantung dan tekanan darah.

Lalu, potensi kematian yang disebabkan perang pada negara-negara yang lagi konflik dan besrselisih, dan pekerjaan berat dan berbahaya, di samping itu kerisuhan masyarakat lain seperti pada anarkisme.. semua itu pasti memakan ribuan korban, yang mayoritas kaum lelaki..

Dengan kata lain persentase jumlah kaum wanita di masyarakat lebih tinggi dari pria, dan inilah realita yang bisa dilihat oleh data statistic penduduk pada kebanyakan negara di dunia, ditambah banyaknya wanita yang diceraikan dan ditinggal mati suaminya…

Apakah wanita-wanita yang tidak bersuami itu diabaikan begitu saja di mana mereka menderita masalah kejiwaan, sosial, dan prilaku, atau mereka memaksakan diri untuk meminta hak mereka demi memenuhi hasrat batin mereka yang tersembunyi dimana hal itu memberikan dampak negatif bagi mereka dan kesehatan masyarakat. Atau diberlakukannya sebuah aturan social yang menjawab kebutuhan semuanya dengan menaruh norma-norma agama yang memelihara kadar dan tugas sebagai manusia dan memastikan bahwa hal ini dilakukan dalam rangka keadilan, bukan kelaliman atau tekanan pada salah satu pihak?!

Seorang sosiolog dari Perancis pun telah menjawab hal itu Dr Gustave Le Bon, di mana ia menjelaskan : “ sesungguhnya aturan poligami yang ada di timur (maksudnya Islam) adalah aturan tepat yang mengangkat moral bangsa yang anda katakan itu, mempererat ikatan keluarga, memberi penghormatan dan kebahagian bagi wanita yang anda tidak temukan di Eropa”…

Boleh saya menikmati segelas Jus lemon dan Teh ini.




Tags: